1

Bertempat di Aula Lantai III Pengadilan Tinggi Agama Medan pada hari Senin tanggal 11 September 2023, pukul 08.30 Wib dilaksanakan kegiatan Pembinaan mental. Jadwal penceramah pembinaan mental pada hari ini adalah  Drs. H. Alaidin, M.H. (Wakil Ketua Tinggi Pengadilan Tinggi Agama Medan)  yang bertemakan “Etika Bertamu  Menurut Islam”, dihadiri oleh seluruh aparatur Pengadilan Tinggi Agama Medan dengan pembawa acara Chamami (Pegawai Pengadilan Tinggi Agama Medan).

Dalam Ceramahnya  Bapak adalah Drs. H. Alaidin, M.H. menyampaikan bahwa etika bertamu menurut Islam sebagai berikut :

Menggunakan Pakaian yang Sopan dan Rapi

Etika bertamu pertama yang baik dalam Islam adalah menggunakan pakaian yang sopan dan rapi. Mengenakan pakaian yang sopan dan rapi tak hanya enak dipandang,  tetapi juga merupakan salah satu bentuk menghargai diri dan pemilik rumah. Dengan memakan pakaian yang sopan dan rapi, tak hanya kamu yang merasa nyaman, orang yang kamu jumpai juga akan merasakan hal serupa.

Mengetuk atau Menekan Bel 3 Kali

Mengetuk atau menekan bel merupakan bentuk meminta izin kepada tuan rumah. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara mengetuk pintu, kamu harus melakukannya dengan sopan jangan asal-asalan. Mengetuk pintu yang asal-asalan atau terlalu keras bisa berakibat mengganggu pemilik rumah. Sebagaimana Rasulullah saw. bersabda yang artinya:

“Meminta izin itu tiga kali, jika diizinkan maka masuklah, jika tidak, maka pulanglah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Di dalam Al-Qur’an surat An Nuur ayat 28 juga dijelaskan mengenai izin bertamu dengan mengetuk pintu.

“Dan jika kamu tidak menemui seorang pun di dalamnya, maka janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin. Dan jika dikatakan kepadamu, ‘Kembalilah!’ Maka (hendaklah) kamu kembali. Itu lebih suci bagimu, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Q.S.An-Nur:28)

Mengucapkan Salam

Setelah mengetuk dan mendapatkan izin dari pemilik rumah, seorang tamu juga hendaknya meminta izin untuk masuk rumah dan terlebih dahulu mengucapkan salam agar lebih sopan. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Al-Qur’an surat An-Nur ayat 27 yang artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat. ” (Q.S. AN-Nur:27)

Dilarang Mengintip ke dalam Rumah

Mengintip ke dalam rumah merupakan kegiatan yang tidak sopan dan dapat menimbulkan kesan yang kurang baik seolah-olah seperti orang yang akan mencuri. Larangan mengintip ke dalam rumah saat bertamu juga telah di sampaikan Rasulullah saw. Sebagaimana Beliau bersabda yang artinya;

“Dari Sahal bin Saad ia berkata: ada seorang lelaki mengintip dari sebuah lubang pintu rumah Rasulullah saw. dan pada waktu itu beliau sedang menyisir rambutnya. Maka Rasulullah saw. bersabda, ‘Jika aku tahu engkau mengintip, niscaya aku colok matamu. Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk meminta izin itu adalah karena untuk menjaga pandangan mata.’” (HR.Bukhari).

Memperkenalkan Diri

Etika bertamu selanjutnya adalah memperkenalkan diri kepada pemilik rumah, tujuannya tentu saja agar pemilik rumah mengenali tamunya. Terutama jika kamu baru pertama kali mengunjungi rumah dan pemilik rumah belum mengenali sama sekali tamunya. Dengan lebih kenal namanya tentu saja pemilik rumah maupun tamu akan lebih nyaman dalam bersilaturahmi. Bahkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Bukhari dijelaskan apabila seorang tamu ditanya “siapa kamu?” Harus di jawab dengan jelas, agar si pemilik rumah paham sehingga tidak timbul rasa curiga.

2

Duduk dengan Sopan

Saat bertamu, biasakan untuk duduk dengan sopan, jangan menebar pandangan ke mana-mana karena akan membuat tuan rumah menjadi tidak nyaman dan curiga. Walaupun terlihat sederhana kebiasaan duduk yang baik dan sopan juga harus dibiasakan sejak kecil serta dilatih saat di rumah sendiri agar menjadi kebiasaan saat kita tidak berada di rumah sendiri.

Jangan Terlalu Lama Saat Bertamu

Bertamu sebaiknya jangan terlalu lama, dikhawatirkan tuan rumah akan bosan ataupun memiliki kesibukan lain. Namun, karena adanya tamu si pemilik rumah merasa kurang enak apabila ia meninggalkan apalagi mengusir tamu yang berkunjung. Untuk itu, tamu juga harus bisa paham dan mengerti batasan waktu bertamu.

Waktu Bertamu yang Baik

Mungkin kamu bertanya-tanya mengenai etika bertamu jam berapa?

Dalam Islam, salah satu waktu yang baik untuk bertamu adalah sebelum waktu isya sehingga tidak terlalu malam dan tidak mengganggu jam istirahat pemilik rumah.

Hindari bertamu pada waktu-waktu sehabis Zuhur, sesudah Isya, dan sebelum Subuh. Sebab, waktu-waktu tersebut sering kali digunakan untuk tidur atau beristirahat, sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Anas yang berkaitan dengan waktu yang baik untuk bertamu.

“Rasulullah tidak pernah mengetuk pintu pada keluarganya pada waktu malam. Biasanya ia datang kepada mereka pada waktu pagi atau sore.
Semoga Allah SWT menjadikan kita semua termasuk orang-orang yang senantiasa mengevaluasi, mengintrospeksi, dan memperbaiki diri menuju ketaqwaan dan kerido-an Ilahi robbi.
Amin Yaa Robbal ‘Alamiin …

Demikian Acara Pembinaan Mental ini dilaksanakan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. (Jas)

  • 779-s-alaidin.jpg
  • 780-s-sahrudin.jpg
  • 781-s-fakhruddin.jpg
  • 782-s-mnasri.jpg
  • 783-s-arief.jpg
  • 784-s-tiwi.jpg
  • 785-s-anang.jpg
  • 786-s-ramadhan.jpg